Rutan Brimob Kelapa Dua Sarang Penyamun

Penempatan terdakwa mafia oajak Gayus Tambunan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok dinilai keliru. Sebab, jika seseorang sudah masuk ke dalam rutan tersebut, maka akan luput dari pantauan publik.

Pasalnya, Rutan Brimob Kelapa Dua memang dikenal cukup angker, karena penjagaannya yang ketat. Namun tidak ada yang tahu dibalik keangkeran itu rupanya diangkap surga bagi tahananya.

“Rutan Brimob itu sarang penyamun. Seharusnya para narapidana itu tidak usah ditahan di sana karena memang luput dari pantauan publik,” ungkap penasihat Indonesia Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan saat dihubungi Okezone, Sabtu (13/11/2010) malam.

Menurut Johnson, apa yang dilakukan Gayus dengan keluar-masuk tahanan bukan kejadian pertama kalinya. Hal itu menunjukkan Gayus memang seorang mafia yang punya jaringan luas.

Lebih lanjut dia menjelaskan, seharusnya Gayus dan tahanan-tahanan lainnya tidak ditempatkan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Sebab, nantinya akan menyulitkan masyarakat untuk memantaun.

Selain itu juga ke depan Rutan Brimob tidak lagi digunakan untuk menahan seseorang baik sipil maupun anggota polisi. Dikhawatirkan hal-hal serupa seperti kasus Gayus akan terulang kembali.

“Jangan dimasukan ke Rutan Brimob (narapidana), karena di sana nantinya akan menjadi komoditas dan juga sarang penyamun. Kalau perlu Gayus ditahan di tempat tahanan yang terisolasi tapi juga yang mudah untuk dipantau,” pungkasnya.

Johnson juga menyalahkan Menkum HAM yang waktu itu mengesahkan Rutan Brimob sebagai tahanan narapidana korupsi. “Menterinya juga yang salah kenapa melegitimasi Rutan Brimob jadi rutan narapidana korupsi,” ungkapnya.

Seperti diketahui awalnya rutan Brimob Kelapa Dua Depok merupakan rutan yang digunakan untuk menahan para anggota Polri yang dianggap bersalah baik melanggar kode etik dan Hukum. Namun pada tahun 2007, Kapolri yang dijabat Jendral Pol Sutanto meminta mantan Kabareskrim Komjen Pol Suyitno Landung agar menempatkan trdakwa kasus korupsi pembobolan BNI di Mako Brimob Kelapa Dua karena alasan keselamatan.

Sejak saat itu sampai seterusnya Rutan Mako Brimob sering dugunakan sebagai tempat tahanan para narapidana baik kasus korupsi, terorisme sampai dengan kasus kode etik anggotany