Nah, peneliti dari perusahaan keamanaan Sophos Vanja Svajcer berpendapat bahwa tekanan untuk meningkatkan protokol keamanan berbasis Android telah terus dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Yang pasti salah satu bukti serius dari eksploitasi konsep untuk Android dibuat minggu lalu publik. Kerentanan yang ditemukan di platform mobile browser WebKit Android 2.1 telah dibetulkan oleh Google pada iterasi Android terbaru 2.2. atau Froyo.
"Namun masalahnya, Froyo hanya digunakan oleh 36 persen dari semua perangkat Android. Artinya mayoritas perangkat masih dapat berhasil diserang dengan menggunakan eksploitasi," jelas Svajcer, seperti dilansir Softpedia, Jumat (12/11/2010).
"Dan sayangnya, penelitian terbaru oleh Coverity menunjukkan bahwa kernel Linux 2.6.32 yang digunakan oleh Android 2.2 berisi sejumlah kerentanan tinggi, berpotensi eksploitasi yang dapat dikombinasikan dengan eksploitasi Webkit," tambahnya
Svajcer juga merekomendasikan bahwa Google membuat pembaruan mekanisme keamanan otomatis yang sama dengan yang ditemukan pada sistem operasi desktop saat ini.
"Tentu saja smartphone modern sama kuatnya dengan komputer desktop. Sehingga kebutuhan mekanisme update keamanan tidak boleh sembarangan untuk para pengembang sistem operasi dan produsen handset," tambahnya.(Okezone)
0 comments:
Post a Comment