Bank Mandiri Beri Keringanan Kredit UKM Korban Bencana

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memberi kelonggaran bagi kredit UKM di daerah bencana dengan tidak dianggap sebagai kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dan bila nasabahnya sudah tidak ada (meninggal dunia) maka kreditnya dihapus.

"Kita mengikuti aturan Bank Indonesia (BI). Peraturan BI sudah dijelaskan bahwa tidak dimasukan ke NPL selama beberapa bulan, kemudian memberi kesempatan melakukan restrukturisasi beberapa bulan, kemudian kalau sudah benar-benar hilang baru (dihapuskan)," ungkap Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin yang juga merupakan Ketua ASPI di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Mengenai kredit tersebut, selain diberi kemudahan dengan tidak dimasukkan sebagai NPL, namun jika nasabahnya tidak ada atau terindikasi telah menjadi korban bencana, maka kreditnya akan dihapus.

"Istilahnya bukan pemutihan, kalau nasabahnya sudah tidak ada, sudah terhapus itu nanti otomatis kita hapus.Tapi itu masih harus kita data dulu, dan sekarang mendatanya juga masih agak sulit," terangnya.

Dari segi sosial, Bank Mandiri juga telah membuat beberapa program penanganan seperti dengan menyiapkan ATM yang selalu siap dananya, serta pemberian bantuan bencana.

"Dari sisi sosialnya kita buka cabang-cabang untuk melayani nasabah, karena nasabah kan butuh uang juga untuk itu, kita pastikan ATM kita terjaga dan ada uangnya," jelasnya.

Selain itu, Bank Mandiri juga telah menjalankan program pemberian bantuan dengan memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan para korban.

"Kita juga memberikan bantuan sosial. Kemarin pak pahala datang kesana, dia bawa 200 juta, sebelumnya kita juga telah memberikan Rp500 juta untuk sumbangan prasarana, air, masker dan itu berjalan terus, kita juga buka rekening Mandiri Peduli," tambahnya.(selengkapnya di okezone.com)