Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Romin Thaib, di Boyolali, Jumat (12/11) membenarkan penutupan jalur tersebut, karena kondisi Merapi hingga saat ini masih berbahaya.
Penutupan dilakukan mulai jalan masuk pusat Kota Selo menuju Magelang. Sebaliknya, dari perbatasan Magelang di Desa Jrakah terlihat pagar dengan tulisan: Awas Daerah Bencana Merapi.
Selain itu, sejumlah polisi juga berjaga di tempat tersebut untuk memberikan petunjuk agar pengemudi yang melintas tetap waspada dan berhati-hati.
Menurut Kapolres, penutupan dilakukan dari arah Kota Boyolali dengan memberikan pagar betis di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo dan masuk pusat Kecamatan Selo dan diperbatasan Magelang di Desa Jrakah.
Sejumlah anggota ditempatkan di titik jalan yang ditutup tersebut.
Penutupan tersebut, kata Kapolres, juga untuk menjaga keamanan di Kecamatan Selo dan Cepogo. Karena, warga dua kecamatan itu sebagian masih mengungsi di Kota Boyolali.
“Jika rumah kondisi kosong ditinggal warga mengungsi, maka polisi berjaga-jaga dari tindak pencurian,” katanya.
Selain itu, kondisi jalan Selo-Magelang masih tertutup debu vulkanik cukup tebal dan berdebu, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.
Sementara itu, Didik Suranto (25), warga Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali, mengatakan, pencurian terjadi di desanya.
Menurut dia, rumah yang ditinggal penghuni disatroni pencuri mengakibatkan sejumlah perabot, seperti televisi dan peralatan dapur hilang.
Menurut Kasatlantas Polres Boyolali AKP Sugandi, pihaknya setiap pagi dan sore terus melakukan patroli pemeriksaan di dua titik, yakni Cepogo dan Selo. Bahkan, patroli dan razia dilakukan setiap malam hari.
“Setiap warga yang melintas jalur Boyolali-Selo dirazia,” kata Kasatlantas(Koran Baru.com)
0 comments:
Post a Comment