Jakarta - Ukuran Mr Dick bisa mempengaruhi rasa percaya diri seorang pria, kendati tak semua rasa percaya diri diukur dari besar kecilnya Mr Dick. Terlebih ada mitos beranggapan Mr Dick besar lebih baik itu daripada Mr Dick mini.
Anda pasti tau besar-kecil Mr Dick itu relatif berbeda-beda tergantung usia, ras, faktor genetik, kondisi fisik, dan beberapa hal lainnya. Belum ada penelitian yang bisa memperbesar Mr Dick dan akibatnya. Jadi sebenarnya usaha memperbesar Mr Dick itu lebih banyak bersifat sugesti saja.
Berdasarkan penelitian, ukuran alat vital pria Indonesia berada antara 12-16 cm, dengan rata-rata sekitar 12 cm. Bandingkan dengan pria Amerika dengan rata-rata 15 cm dan pria Brasil dengan rata-rata 15,5 cm. Bahkan pria Afrika 17 cm. Apakah yang menyebabkan ukuran Mr Dick ini berbeda?
Perbedaan warna kulit terjadi karena adanya perbedaan letak geografis, dan perbedaan postur tubuh karena perbedaan makanan yang dikonsumsi.
Lalu, apakah ras memegang peranan penting? Ternyata tidak. Ada beberapa hal yang harus diubah pada pria Indonesia bila ingin memiliki Mr Dick yang lebih panjang.
Seorang ibu yang sedang hamil harus lebih banyak mengkonsumsi zinc. Kebutuhan akan zinc sangat mempengaruhi perkembangan organ reproduksi, kurangnya konsumsi zinc akan mempengaruhi perkembangannya secara optimal.
Kesadaran mengkonsumsi zinc sangat rendah sekali di kalangan ibu hamil. Selain itu konsumsi zinc harus dikonsultasikan ke dokter selama ibu mengandung.
Jika dilihat dari makanan pokoknya, nasi merupakan makanan utama orang Indonesia , padahal semasa pertumbuhan perlu lebih banyak makan protein bukan karbohidrat. Makanya yang terjadi adalah badan anak-anak kita gemuk tapi tidak bertulang besar.
Akibatnya, Mr Dick tidak berkembang optimal, apalagi nasi mengandung unsur salah satu enzim yang menghambat penyerapan zinc dalam tubuh. Kurangnya asupan zinc ditambah konsumsi nasi dalam jumlah banyak, namun kebutuhan akan protein daging-dagingan terbilang minim. Hal ini akan menyebabkan perkembangan Mr Dick terhambat.
Selain itu orang Indonesia juga memiliki kebiasaan menggunakan celana dalam ketat sepanjang hari. Cobalah hindari pemakaian celana terlalu ketat dan menggantinya dengan celana pendek dan longgar akan lebih baik bagi pertumbuhan dan peredaran darah di sekitar area vital. Cobalah biarkan Mr Dick Anda hanya tertutup celana pendek longgar, sehingga perkembangannya lebih optimal.
Selain itu, jangan sunat pada usia masih dalam pertumbuhan. Biarkan Mr Dick berkembang lebih dulu. Usia yang tepat saat sunat antara 13-14 tahun. Sunat pada usia dini membuat kulit Mr Dick tertarik yang menyebabkan perkembangannya tidak optimal.
Kita bisa mencontoh kebiasaan unik bangsa Afrika, khususnya Arab-Sudan, yang sejak remaja sampai dewasa selalu memijat Mr Dick mereka, sehingga tidak heran bangsa Afrika dikenal sebagai bangsa yang memiliki Mr Dick besar.(inilah.com/bj0)
0 comments:
Post a Comment