Kasus
ini telah dipelajari secara mendalam oleh mendiang Dr. Ian Stevenson,
mantan kepala Departemen Psikiatri dari Universitas Virginia dan penulis
“Bahasa yang Tidak Dipelajari: studi baru pada Xenoglossy.”
Menurut
Dr. Stevenson, dengan tanpa terlebih dahulu mempelajari atau mengenali
bahasa, wanita ini pasti hanya dapat mempunyai pengetahuan bahasa Swedia
bila dia mengingatnya dari kehidupan sebelumnya. Teori Dr. Stevenson
didukung oleh kemampuan subjek dalam menyebutkan nama benda atau barang
keseharian dari tempat dan waktu masa hidup yang dikatakan Jacoby.
Kasus xenoglossy ini bukan satu-satunya yang berkaitan dengan reinkarnasi kehidupan sebelumnya.
Pada
1953, Profesor P. Pal dari Universitas Itachuna di Bengal Timur,
menemukan Swarniata Mishra, anak perempuan beragama Hindu berusia 4
tahun yang entah bagaimana dapat menari dan menyanyi di Bengali tanpa
pernah mempunyai kontak apapun sebelumnya dengan kebudayaan tersebut.
Anak itu menyatakan bahwa dulunya dia adalah gadis Bengali yang pernah
diajari menari oleh sahabat karibnya.
Asal usul Xenoglossy
Meskipun sebagian orang menghubungkan kasus xenoglossy dengan cryptonesia, seperti halnya kemungkinan gadis muda Hindu yang punya hubungan terlupakan dengan budaya Bengali yang ada di sekitarnya, masih ada sejumlah kasus lain yang tidak dapat dijelaskan dengan baik.
Salah
satu kejadian yang paling mengejutkan terjadi pada 1977. Narapidana
negara bagian Ohio Billy Mulligan ditemukan memiliki dua kepribadian;
satu indentitasnya sebagai Abdul, yang dapat berbicara bahasa Arab
dengan sempurna; dan satunya lagi dipanggil Rugen yang dapat
berkomunikasi dengan sempurna dalam bahasa Serbo-Croatia. Menurut dokter
penjara, Mulligan tidak pernah meninggalkan Amerika Serikat, tempat di
mana ia dilahirkan dan tumbuh sampai dewasa.
Demikian
juga ahli Biologi Lyall Watson yang menggambarkan kasus anak laki-laki
berumur 10 tahun bernama Indio Igarot yang ketika dalam keadaan setengah
tak sadarkan diri dapat berkomunikasi dengan bahasa lidah Zulu yang dia
sendiri belum pernah dengar sebelumnya.
Kasus
baru-baru ini disebabkan oleh kecelakaan mobil. Sebelum kejadian pada
2007, pembalap Cekoslovakia bernama Mat?j Kus tidak bisa berbahasa
Inggris sedikit pun. Namun setelah terbangun dari pingsan, paramedis dan
orang yang ada di lokasi tabrakan menjadi tercengang ternyata Kus
mendadak dapat berbicara bahasa Inggris secara jelas dan sempurna dengan
logat British.
Namun
kemampuannya itu tidak bertahan lama. Sekarang Kus kehilangan kemampuan
bahasa Inggrisnya dan sedang belajar melalui studi konvensional.
Sebagian
ilmuwan mengemukakan bahwa kasus-kasus seperti itu mungkin berasal dari
warisan genetik, sedangkan yang lainnya mengajukan bahwa individu
seperti ini mungkin saja terhubung secara telepati dengan bahasa asing
melalui pembicara bahasa asing. Namun teori ini tidak didukung oleh
penelitian yang luas, bukti dan studi oleh Dr. Stevenson.
Untuk
mendukung ide ini, seorang psikolog Australia Peter Ramster, penulis
“Mencari Kehidupan Lampau,” menemukan bahwa dia dapat berbicara bahasa
Perancis secara lancar dengan muridnya Cynthia Henderson yang
dihipnotis. Ketika muridnya keluar dari keadaan hipnotis, dia hanya
dapat mempunyai pemahaman mendasar bahasa tersebut.
Dalam
menyelidiki penjelasan xenoglossy yang lengkap, beberapa peneliti
akhirnya sepakat dengan pemahaman Dr. Stevenson bahwa intinya mengarah
pada kehidupan sebelumnya.
Menurut teori ini, setelah keadaan trauma, atau suatu keadaan terhipnotis, kepribadian yang dari kehidupan sebelumnya dapat muncul dan orang tersebut akan menunjukkan pengetahuan yang tidak mungkin diketahuinya dalam kehidupannya saat ini. Yang lain seperti peneliti Sarah Thompson, membantah bahwa bukti Dr. Stevenson sangat lemah untuk dapat digunakan membuat keputusan seperti itu.
Menurut teori ini, setelah keadaan trauma, atau suatu keadaan terhipnotis, kepribadian yang dari kehidupan sebelumnya dapat muncul dan orang tersebut akan menunjukkan pengetahuan yang tidak mungkin diketahuinya dalam kehidupannya saat ini. Yang lain seperti peneliti Sarah Thompson, membantah bahwa bukti Dr. Stevenson sangat lemah untuk dapat digunakan membuat keputusan seperti itu.
Dari
awalnya Dr. Stevenson juga sangat skeptis berkenaan dengan kasus
hipnotis untuk menggali ingat an sebelumnya. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, dia menjadi salah seorang penulis yang paling banyak
menghasilkan karyakarya tulisan pada subyek tersebut.
Dr.
Stevenson mengalihkan perhatiannya kepada anak sebagai subyek. Dia
menemukan bahwa mereka dapat lebih mudah mengingat kembali informasi
dari inkarnasi sebelumnya tanpa memerlukan hipnotis atau melalui keadaan
trauma untuk mengungkapkan kembali kehidupan lampau mereka.
Dr.
Stevenson selalu mencatat deskripsi anak-anak tentang kehidupan lampau
mereka dan membandingkannya dengan catatan kematian individu yang mereka
deskripsikan. Dia bahkan membandingkan detil fisik yang tidak normal
dari orang mati yang digambarkan anak-anak tersebut, misalnya tempat
bekas luka dan tanda lahir. Informasi ini digabungkan dengan kasus
xenoglossy, sehingga memberikan Dr. Stevenson bukti-bukti kehidupan
lampau.
Bahasa dewata, bahasa roh jahat dan bahasa yang hilang
Meskipun kehidupan lampau tidak dapat mencakup semua kasus xenoglossy. Dalam beberapa contoh, seseorang dapat berbicara dalam bahasa yang dimengerti sebagai wujud manipulasi kehidupan dari alam lain dengan berbagai tujuan. Mirip dengan kasus kerasukan atau kasus berhubungan dengan kehidupan baik dari tingkat kehidupan lebih tinggi.
Hasilnya
bahkan dapat lebih mencurigakan ketika subyek ternyata dapat berbicara
dan menulis dalam bahasa Atlantis, sesuatu yang tak dapat dibayangkan
sebelumnya, atau bahkan bahasa Mars, seperti kasus yang dicatat oleh
penyelidik T. Flournoy pada 1899, ketika seorang subyek bernama
“Helen”
berbicara dalam bahasa planet merah, selain itu juga bahasa Hindi dan
Perancis. Sebagai kasus yang melibatkan bahasa dari benua yang hilang
atau planet terdekat - yang sulit dibuktikan kebenarannya, xenoglossy
juga merupakan manifestasi dari bahasa yang hilang, bahasa kuno, atau
dialek yang jarang ada.
Kasus
serupa melibatkan seorang anak Inggris bernama Rosemary yang mana pada
saat dalam keadaan setengah sadar mengaku sebagai Telika-Ventlu. Pada
1913, dia mengatakan berasal dari 1400 tahun setelah masehi, menulis dan
berbicara dalam logat Mesir kuno yang hanya dapat dikenali atau
dipahami oleh sedikit ahli bahasa di dunia.
Selagi
fenomena xenoglossy membangkitkan minat banyak orang, memikirkan asal
dari kemampuan seperti itu adalah lebih menarik lagi. Seandainya teori
Dr. Stevenson dan para peneliti lain cukup berani untuk menyelidiki
kebenaran fenomena tersebut, maka ide yang mereka tawarkan adalah lebih
misterius dari pada fenomena itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment