MIMPI itu sudah menjadi kenyataan. Ya, seperti yang kita saksikan dalam film fiksi ilmiah Fifth Element yang
Mulai
tahun 2009, mobil terbang (flying car) bernama Transition TM sudah
mulai dijual bebas. Mobil ini memiliki dua kemampuan, yakni bisa terbang
dan bisa berjalan di jalan raya. Sehingga mobil karya Carl Dietrich ini
lebih tepat disebut driveable airplane.
Serangkaian
uji coba untuk mematangkan konsep ini hampir selesai dilakukan. Mulai
uji kestabilan terbang hingga uji ketahanan terhadap tekanan gravitasi
ketika digunakan di jalan raya, telah dilalui.
Terrafugia
Inc. selaku pemegang lisensi, telah mengantongi izin dari dua lembaga
transportasi di Amerika, yaitu dari Federal Aviation Administration
(FAA) untuk izin terbang dan dari National Highway Traffic Safety
Administration (NHTSA) untuk izin berjalan di darat.
Percobaan
tahap akhir Terrafugia Transition akan dilakukan awal tahun depan,
sebelum dijual bebas. Sedangkan peluncurannya ke pasar bebas, dilakukan
akhir 2009. Dikabarkan, harga yang akan dipatok untuk setiap unit mobil
terbang ini berkisar 194 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Peminat sudah bisa memesannya sejak sekarang.
Pada
prinsipnya, Terrafugia Transition adalah pesawat terbang kecil dengan
empat roda, yang keeempat sayapnya dapat dilipat. Jadi, usai mengudara,
si pengendara bisa langsung membawanya meluncur ke jalan raya dan
langsung memarkirkannya dalam garasi rumah.
Namun
mobil ini dinilai masih belum sempurna, terutama jika terjebak padatnya
lalulintas. Karena Transition tidak dilengkapi mesin pendorong atau jet
pelontar untuk lepas landas secara vertikal. Sebagaimana kodrat pesawat
pada umumnya, Transition adalah sebuah pesawat mini yang membutuhkan
landasan pacu untuk melakukan take off.
Sayap
Transition TM akan terbuka ketika terbang dan sayap tersebut dapat
dilipat ketika menjadi mobil biasa sehingga dapat disimpan di garasi
mobil. Mobil yang dapat dinaiki oleh dua orang dan mampu membawa cargo
seberat 45 kg. Transition memiliki bobot 1.320 lbs (598, 7 kg) dan mampu
terbang pada kecepatan maksimum 130 mph pada ketinggian 1.500 kaki (457
meter).
Sebenarnya
ada konsep mobil terbang yang lebih maju oleh Paul Moller di
California. Mobil terbang (skycar) desain Moller mampu lepas landas dan
mendarat secara vertikal atau vertical takeoff and landing (VTOL). Model
VTOL juga dikembangkan oleh Israel’s Urban Aeronautics Ltd dengan MACRO
Industries di Alabama, yaitu SkyRider X2R.
Mobil
terbang jenis lainnya adalah AirCar buatan Milner Motors, seperti yang
pernah dipamerkan di “108th New York International Show” di Jacob K.
Javits Convention Center. Bagian belakang AirCar dilengkapi sayap
raksasa. Dalam beberapa detik, sayap yang panjang itu bisa dilipat dan
berbentuk kotak menutupi dua baling-baling di belakang.
AirCar
bisa terbang setinggi 25 ribu kaki (7.620 meter) dengan kecepatan
hingga 200 mil (321,8 km) per jam. Selain mesin diesel berkekuatan 40
tenaga kuda, AirCar dilengkapi dua mesin pendorong baling-baling ganda
berukuran 28 inci.
Mobil
terbang seberat 1,5 ton itu punya kemampuan jelajah 1.609 km. Sopir
(atau pilot) menggunakan kemudi tradisional, seperti pada mobil. Harga
mobil ini lebih mahal dibanding TransitionTM, yakni mencapai 250 ribu
poundsterling atau sekitar Rp 4,5 miliar, dan mulai dipasarkan mulai
tahun 2010.
Nah, bagi Anda yang sudah lama bermimpi ingin memiliki pesawat pribadi, mungkin bisa mulai menabung sejak sekarang
sehingga pada
waktunya nanti, sebuah mobil terbang bisa nangkring di garasi mobil
Anda. Oh ya, jangan lupa mengurus surat izin mengemudi dan surat izin
terbang sekaligus.
0 comments:
Post a Comment