“Fosil tersebut ditemukan bulan lalu di dekat Desa Khowm di daerah Palmyra, sekitar 240 kilometer timur laut Damaskus,” kata Heba Al-Sakhel kepala Museum Nasional Suriah yang juga salah satu anggota arkeolog gabungan dari Suriah dan Swiss.
Ia mengatakan, rahang yang ditemukan sangat kecil dibandingkan unta normal sehingga patut diduga sebagai spesies baru. Meski demikian, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hal itu.
“Kita akan mencari tulang lainnya sebelum meyakinkan bahwa ini spesies baru,” tambahnya.
Arkeolog
lainnya dari Swiss, Jean Marie, mengatakan bahwa fosil yang ditemukan
merupakan tulang unta tertua yang pernah digali di wilayah Timur Tengah,
bahkan di seluruh dunia.
Penemuan tersebut mengejutkan karena tahun lalu di Suriah justru ditemukan fosil unta purba raksasa. Unta yang diperkirakan hidup 100.000 tahun lalu itu memiliki tinggi antara 3-4,5 meter atau dua kali lipat tinggi unta umumnya.
Dengan temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kawasan gurun di Suriah mungkin menjadi habitat unta dari generasi ke generasi, dari unta kerdil hingga unta raksasa.
“Ini penemuan penting, dapat memberikan petunjuk penting tentang evolusi binatang,” ujar Marie.
0 comments:
Post a Comment