Pelatih Rajagobal mengakui, akan menjadi tugas sulit bagi Malaysia bila melihat fanatisme pendukungan Indonesia yang luar biasa. "Karena begitu besar dukungan fanatik pendukung lawan, pemain harus fokus 100 persen di lapangan dan mengikuti strategi yang ditetapkan," ujar Rajagobal seperti dikutip hmetro.com.
Jadi, apapun provokasi dilakukan pendukung Indonesia seperti ejekan, cemoohan, cacian, dan kata-kata menghina, termasuk pancaran laser yang mungkin terjadi, tidak perlu dihiraukan, karena tujuannya mempengaruhi fokus dan aksi pemain di lapangan.
Bila tidak, Malaysia akan kehilangan momen menciptakan sejarah untuk pertama kalinya menjadi juara baru sejak Piala AFF digelar tahun 1996. "Diharapkan anak-anak tidak hanyut dalam kemenangan 3-0, walaupun itu adalah misi balas dendam karena dipermalukan 5-1 di penyisihan, dan sudah dibayar lunas,"
Dalam laga ini, Rajagobal akan kehilangan dua pilar, yakni Mohd Amirulhadi Zainal dan Mahali Jasuli. Keduanya tidak bisa tampil setelah mengalami akumulasi kartu kuning di final pertama, Minggu lalu.
Absennya dua pemain ini juga tidak membuat Rajagobal panik. Pelatih berusia 54 tahun itu mengaku telah menyiapkan penggantinya.
"Absennya Mohd Amirul dan Mahali tidak masalah karena sebelumnya beberapa pemain inti saya juga pernah cedera dan pengganti mereka bisa mengisi posisi yang ditinggalkan," katanya.
Malaysia akan menghadapi Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Sebelumnya di tempat yang sama, Malaysia pernah dibantai Indonesia 5-1 pada penyisihan Grup A Piala AFF 2010.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment