Kepolisian Resor Jakarta Barat belum menemukan motif utama penyebab
terjadinya bentrokan antara Forum Betawi Rempug (FBR) dengan kelompok
etnis Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan Tubagus Angke, Grogol, Jakarta
Barat, Minggu 9 Januari 2011.
"Kami masih menyelidiki motif
dibalik peristiwa itu dengan memeriksa saksi," kata Kepala Bidang Humas
Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar di Jakarta, Senin 10
Januari 2011.
Disebutkan Djafar, polisi menerima dua versi
penyebab kejadian bentrokan massal itu. Hal itu disimpulkan dari
keterangan kelompok yang bertikai.
Versi pertama menyebutkan ada
sekelompok massa yang mencegat kelompok lain saat akan melayat
anggotanya yang meninggal dunia. Versi keduanya, kelompok lain menyerang
lawannya ketika membeli air mineral.
Namun, kepolisian belum
bisa memastikan versi mana yang benar. "Petugas masih mendalami motif
insiden peristiwa perkelahian massal itu dengan memeriksaa sejumlah
saksi," jelas Mantan Kabid Humas Polda Sumatera Utara itu.
Dia
menegaskan penyidik akan memeriksa anggota yang terlibat bentrokan
maupun para pimpinan kelompok tersebut. "Tapi penanganan pidananya tetap
untuk individu bukan kolektif," imbuh dia.
Saat ini, polisi
berupaya mengumpulkan barang bukti dalam insiden bentrokan itu, guna
penyelidikan lebih lanjut. Polisi sudah berupaya melerai bentrokan yang
melibatkan ratusan anggota kelompok, namun situasi tidak mereda.
Bahkan
Kepala Bagian Operasi Polrestro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar
Suparmin mengalami patah tulang pada rongga hidung karena terkena
lemparan batu.
Sebelumnya, dua kelompok massa terlibat bentrokan
yang mengakibatkan belasan orang terluka kena lemparan batu di Jalan
Tubagus Angke, Grogol, Jakarta Barat.
Korban luka, yakni M
Bachtiar yang mengalami patah tulang dada depan sebelah kiri, Suhendra
luka sobek pada bagian tangan sebelah kiri dan Dedy Bayu dengan luka
pada bagian bahu dan lengan.
Sementara dari pihak kelompok lain terdapat korban bernama Dede Rusmana dan M Chairudin.
Tawuran
antarmassa itu, terjadi pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB dan berhasil
dibubarkan setelah ratusan anggota Polrestro Jakarta Barat berdatangan
ke lokasi kejadian.
Selain mengakibatkan 13 orang korban luka
serius, bentrokan antarkelompok massa itu menyebabkan 21 unit kendaraan
roda dua rusak. (adi)• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment