Pihak Kementerian Kesehatan Haiti menyatakan jumlah terakhir warga yang tewas akibat kolera meningkat dari 442 menjadi 501 jiwa. Sedangkan warga yang dirawat bertambah dari 6.742 pasien menjadi 7.359 pasien dari 3 November lalu. Demikian diberitakan News.com.au, Minggu (7/11/2010).
Pemerintah Haiti mengkhawatirkan jika epidemik ini dapat terus menyebabkan korban tewas lebih banyak lagi, mengingat negara yang hancur akibat gempa Januari lalu terus dilanda banjir. Terlebih lagi badai tropis baru saja menerjang Haiti pada hari Jumat 5 November sebelumnya.
Meskipun relatif mudah untuk diatasi, kolera memiliki masa periode inkubasi yang relatif pendek. Hal ini menyebabkan diare akut terhadap pengidapnya dan dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian.
Sekira 1,3 juta dari warga Haiti saat ini masih hidup dalam tenda pengungsian akibat gempa dahsyat yang melanda 12 Januari. Kondisi pengungsian yang tidak bersih makin membuat penyebaran wabah kolera terus intensif.
Sumber dari wabah kolera ini masih belum diketahui hingga kini. Namun pasukan perdamaian PBB di Haiti (MISTUNAH) menyelidiki klaim jika bocornya septik tank yang mengalir ke Sungai Artibonite telah menyebabkan air di sungai itu terkontaminasi bakteri.
0 comments:
Post a Comment